Dwi Apriani

KONSERVASI TANAH DAN AIR

Konservasi tanah merupakan suatu bentuk upaya dalam mencegah erosi tanah dan memperbaiki tanah yang sudah rusak oleh erosi. Hal ini terkait dengan penempatan setiap bidang tanah dengan memperlakukan atau menggunakan tanah tersebut sesuai dengan kemampuannya guna mencegah kerusakan tanah oleh erosi. Konservasi air merupakan penggunaan air seefisien mungkin. Misalnya, penggunaan air untuk pertanian yaitu dengan mengatur waktu aliran air sehingga ketersediaan air dapat terjaga pada musim kemarau dan kelebihan air pada musim penghujan dapat diatur sehingga lahan pertanian tidak rusak karena terendam oleh air. Konservasi tanah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan konservasi air. Setiap perlakuan yang diberikan pada  sebidang tanah akan mempengaruhi tata air pada tempat tersebut dan tempat-tempat lain yang dialirinya. Berbagai tindakan konservasi tanah adalah juga tindakan konservasi air.
Sumber daya utama baik tanah maupun air mudah mengalami kerusakan atau degradasi. Dengan adanya kerusakan tersebut maka berdampak pada penurunan tingkat produktivitas. Faktor - faktor yang menyebabkan kerusakan tersebut antara lain : kehilangan unsur hara menyebabkan merosotnya kesuburan tanah, salinitas dan penjenuhan tanah oleh air, dan erosi yaitu hilangnya atau terkikisnya tanah dan bagian-bagian tanah dari suatu tempat yang diangkut oleh air ke tempat lain. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukannya suatu usaha untuk tetap menjaga kestabilan tanah dan air yaitu melalalui konservasi tanah dan air.
 Secara garis besar, metode konservasi tanah dan air dibagi menjadi 3 yaitu : metode vegetatif, mekanik, dan kimia.

a.         Metode vegetatif
Metode vegetatif adalah suatu cara pengelolaan lahan miring dengan menggunakan tanaman sebagai sarana konservasi tanah. Tanaman penutup tanah ini selain untuk mencegah atau mengendalikan bahaya erosi juga dapat berfungsi memperbaiki struktur tanah, menambahkan bahan organik tanah, mencegah proses pencucian unsur hara dan mengurangi fluktuasi temperatur tanah. Metode vegetatif untuk konservasi tanah dan air termasuk antara lain: penanaman penutup lahan berfungsi untuk menahan air hujan agar tidak langsung mengenai permukaan tanah, menambah kesuburan tanah (sebagai pupuk hijau), mengurangi pengikisan tanah oleh air dan mempertahankan tingkat produktivitas tanah
b.        Metode mekanik
Cara mekanik adalah cara pengelolaan lahan tegalan (tanah darat) dengan menggunakan sarana fisik seperti tanah dan batu sebagai sarana konservasi tanahnya. Tujuannya untuk memperlambat aliran air di permukaan, mengurangi erosi serta menampung dan mengalirkan aliran air permukaan
c.         Metode kimia
Cara kimia yaitu dengan pemanfaatan bahan-bahan pemantap tanah dalam hal memperbaiki struktur tanah sehingga tanah akan tetap resisten terhadap erosi.

Daerah Samigaluh-Kulon Progo cukup dikenal akan produktivitasnya dalam memasok sayuran. Salah satu tempat yang pernah saya kunjungi adalah daerah pertanian organik di Samigaluh-Kulon Progo yang dikelola oleh Bapak Hariyanto. Sistem pertanian ini mengunakan sistem Multiple Cropping yaitu  dengan memanfaatkan atau  mengoptimalkan lahan miring untuk ditanami dengan berbagai jenis tanaman sayuran. Beberapa manfaat  menggunakan sistem Multiple Cropping bagi lingkungan yaitu :
a.    Mengurangi erosi tanah, menyuburkan dan memperbaiki struktur tanah
b.  Memperbaiki tata air pada tanah-tanah pertanian, termasuk meningkatkan pasokan  (infiltrasi) air ke dalam tanah sehingga cadangan air untuk pertumbuhan tanaman akan lebih tersedia
c.    Pengolahan tanah tidak perlu dilakukan berulang kali
d.   Memperkaya kandungan unsur hara antara lain nitrogen dan bahan organik.
e.    Tanah bisa ditanami secara terus menerus
f.     Mengurangi populasi hama dan penyakit tanaman


Adanya sistem Multiple Cropping di pertanian organik di Samigaluh-Kulon juga  menjadi bagian dalam konservasi tanah dan air. Khusunya bisa kita lihat pada poin-poin manfaat sistem Multiple Cropping di atas yang sangat berkaitan dengan prinsip Konservasi Tanah dan Air. Daerah pertanian organik ini, merupakan daerah yang memiliki struktur tanah miring. Oleh karena itu, pemanfaatan lahannya dilakukan dengan membuat bedeng-bedeng yaitu tatanan bedeng berundak - undak / bertingkat-tingkat. Kemudian bedeng-bedeng ini akan ditanami tanaman penutup. Dengan kata lain, usaha konservasi tanah dan air di pertanian organik di Samigaluh-Kulon menggunakan Metode Vegetatif yaitu pengelolaan lahan miring dengan menggunakan tanaman yang dapat mengurangi pengikisan tanah dan unsur hara, serta menahan air hujan agar tidak langsung mengenai permukaan tanah.

Selain metode vegetatif, pertanian organik di Samigaluh-Kulon juga memakai metode mekanik dan metode kimia. Metode mekanik yaitu dengan memberikan batas pada tiap bedeng dengan menggunakan batu atau semen di sekeliling bedeng. Tujuannya untuk memperlambat aliran air di permukaan tanah, mengurangi erosi serta menampung dan mengalirkan aliran air permukaan. Sedangkan Metode kimia yaitu mengelolah lahan pertanian dengan memberikan nutrisi, pupuk organik, dan pupuk cair yang dapat dibuat dari dedaunan, jantung pisang, cambah, gedang, daun kacang, rumput, kaliandra, dan clereside.
Konservasi tanah dan air juga dapat dilakukan dengan memberikan mulsa organik dari dedaunan. Tujuannya untuk menjaga kelembaban tanah dan menjaga air di dalam tanah agar tidak banyak menguap. Penggunaan air yang efisien juga dilakukan dengan pengadaan sejumlah bak air, kolam, dan selang tempat pengaliran air. 




1 Response
  1. Unknown Says:

    Sebaiknya dilengkapi dengan sumber agar lebih mendukung pernyataannya.


Posting Komentar