KONSERVASI TANAH DAN AIR
Konservasi
tanah merupakan suatu bentuk upaya dalam mencegah
erosi tanah dan memperbaiki tanah yang sudah rusak oleh erosi. Hal ini terkait
dengan penempatan setiap bidang tanah dengan memperlakukan atau menggunakan
tanah tersebut sesuai dengan kemampuannya guna mencegah kerusakan tanah oleh
erosi. Konservasi air
merupakan penggunaan air seefisien mungkin. Misalnya, penggunaan air untuk
pertanian yaitu dengan mengatur waktu aliran air sehingga ketersediaan air
dapat terjaga pada musim kemarau dan kelebihan air pada musim penghujan dapat
diatur sehingga lahan pertanian tidak rusak karena terendam oleh air. Konservasi tanah
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan konservasi air.
Setiap perlakuan yang diberikan pada sebidang tanah akan mempengaruhi
tata air pada tempat tersebut dan tempat-tempat lain yang dialirinya. Berbagai
tindakan konservasi tanah adalah juga tindakan konservasi air.
Sumber daya
utama baik tanah maupun air mudah mengalami kerusakan atau degradasi.
Dengan adanya kerusakan tersebut maka berdampak pada penurunan tingkat
produktivitas. Faktor - faktor yang
menyebabkan kerusakan tersebut antara lain : kehilangan unsur hara
menyebabkan merosotnya kesuburan tanah, salinitas dan penjenuhan tanah oleh
air, dan erosi yaitu hilangnya atau terkikisnya tanah dan bagian-bagian tanah
dari suatu tempat yang diangkut oleh air ke tempat lain. Berdasarkan hal
tersebut, maka diperlukannya suatu usaha untuk tetap menjaga kestabilan tanah
dan air yaitu melalalui konservasi tanah dan air.
Secara
garis besar, metode konservasi tanah dan air dibagi menjadi 3 yaitu : metode
vegetatif, mekanik, dan kimia.
a.
Metode
vegetatif
Metode
vegetatif adalah suatu cara pengelolaan lahan miring dengan menggunakan tanaman
sebagai sarana konservasi tanah. Tanaman penutup tanah ini selain untuk
mencegah atau mengendalikan bahaya erosi juga dapat berfungsi memperbaiki
struktur tanah, menambahkan bahan organik tanah, mencegah proses pencucian
unsur hara dan mengurangi fluktuasi temperatur tanah. Metode vegetatif untuk
konservasi tanah dan air termasuk antara lain: penanaman penutup lahan
berfungsi untuk menahan air hujan agar tidak langsung mengenai permukaan tanah,
menambah kesuburan tanah (sebagai pupuk hijau), mengurangi pengikisan tanah
oleh air dan mempertahankan tingkat produktivitas tanah
b.
Metode
mekanik
Cara
mekanik adalah cara pengelolaan lahan tegalan (tanah darat) dengan menggunakan
sarana fisik seperti tanah dan batu sebagai sarana konservasi tanahnya.
Tujuannya untuk memperlambat aliran air di permukaan, mengurangi erosi serta
menampung dan mengalirkan aliran air permukaan
c.
Metode
kimia
Cara
kimia yaitu dengan pemanfaatan bahan-bahan pemantap tanah dalam hal memperbaiki
struktur tanah sehingga tanah akan tetap resisten terhadap erosi.
Daerah Samigaluh-Kulon
Progo cukup dikenal akan produktivitasnya dalam memasok sayuran. Salah satu
tempat yang pernah saya kunjungi adalah daerah pertanian organik di
Samigaluh-Kulon Progo yang dikelola oleh Bapak Hariyanto. Sistem pertanian ini
mengunakan sistem Multiple
Cropping yaitu dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan lahan miring untuk ditanami
dengan berbagai jenis tanaman sayuran. Beberapa manfaat menggunakan sistem Multiple Cropping bagi lingkungan yaitu :
a.
Mengurangi erosi tanah, menyuburkan dan memperbaiki struktur tanah
b. Memperbaiki tata air pada tanah-tanah pertanian, termasuk meningkatkan
pasokan (infiltrasi) air ke dalam tanah
sehingga cadangan air untuk pertumbuhan tanaman akan lebih tersedia
c.
Pengolahan tanah tidak perlu dilakukan berulang kali
d.
Memperkaya kandungan unsur hara antara lain nitrogen dan bahan organik.
e.
Tanah bisa
ditanami secara terus menerus
f.
Mengurangi populasi hama dan penyakit tanaman
Adanya sistem Multiple Cropping di pertanian organik di Samigaluh-Kulon juga menjadi bagian dalam konservasi tanah dan air. Khusunya bisa kita lihat pada poin-poin manfaat sistem Multiple
Cropping di atas yang sangat berkaitan dengan prinsip
Konservasi Tanah dan Air. Daerah pertanian organik ini, merupakan daerah yang
memiliki struktur tanah miring. Oleh karena itu, pemanfaatan lahannya dilakukan
dengan membuat bedeng-bedeng yaitu tatanan bedeng berundak - undak /
bertingkat-tingkat. Kemudian bedeng-bedeng ini akan ditanami tanaman penutup.
Dengan kata lain, usaha konservasi tanah dan air di pertanian organik di Samigaluh-Kulon menggunakan Metode
Vegetatif yaitu pengelolaan lahan miring dengan
menggunakan tanaman yang dapat mengurangi pengikisan tanah dan unsur hara,
serta menahan air hujan agar tidak langsung mengenai permukaan tanah.
Selain metode
vegetatif, pertanian
organik di Samigaluh-Kulon juga memakai metode mekanik dan metode kimia. Metode
mekanik yaitu dengan memberikan batas pada tiap bedeng dengan menggunakan
batu atau semen di sekeliling bedeng. Tujuannya
untuk memperlambat aliran air di permukaan tanah, mengurangi erosi serta
menampung dan mengalirkan aliran air permukaan. Sedangkan Metode kimia yaitu mengelolah lahan pertanian dengan memberikan
nutrisi, pupuk organik, dan pupuk cair yang dapat dibuat dari dedaunan, jantung
pisang, cambah, gedang, daun kacang, rumput, kaliandra, dan clereside.
Konservasi tanah dan
air juga dapat dilakukan dengan memberikan mulsa organik dari dedaunan.
Tujuannya untuk menjaga kelembaban tanah dan menjaga air di dalam tanah agar
tidak banyak menguap. Penggunaan air yang efisien juga dilakukan dengan pengadaan
sejumlah bak air, kolam, dan selang tempat pengaliran air.
Sebaiknya dilengkapi dengan sumber agar lebih mendukung pernyataannya.